MUDIK, PULANG KAMPUNG, BALIKPAPAN - PURWOKERTO

MUDIK, PULANG KAMPUNG, BALIKPAPAN - PURWOKERTO

BAGI2INFO -
________________________
Mudik, pulang kampung

Hari-hari menjelang Lebaran Idul Fitri di mana-mana Orang pada sibuk, Jalan-jalan macet oleh kendaran bermotor, Terminal Bus, Stasiun Kereta Api, Pelabuhan, Bandara, semua penuh sesak oleh Manusia yang hendak pulang kampung.

Kejadian seperti itu mengingatkanku pada tahun 1995 yang lalu. Saat itu Aku bekerja di Perusahaan swasta di Kota Balikpapan Kaltim. Pertama kalinya Aku bisa cuti, rasanya luar biasa senangnya. Aku membeli tiket Pesawat tujuan Surabaya, karena penerbangan reguler tiketnya habis, Aku beli yang extrafligt, dengan jadwal terbang pukul 16:00 Wita. Sesampainya di Bandara Sepinggan


Bandara Sepinggan, Balikpapan


Terrnyata penerbangannya di tunda, mulanya ditunda sampai pukul 20:00, tapi tertunda lagi, sampai akhirnya pukul 24:00 Pesawat bisa Take Off,  2 jam terbang akhirnya Pesawat Landing di Bandara Surabaya.
Dengan beberapa penumpang Aku naik Taksi ke Terminal Bus Bungurase Surabaya, sengaja patungan biar murah bayar Taksinya, sampai di Terminal begitu berjubelnya calon penumpang, dengan susah payah akhirnya Aku dapat naik Bus tujuan Kota kelahiranku Purwokerto Jawa Tengah. Persis pukul 4 pagi Bus yang Aku tumpangi berangkat menuju kota kelahiranku, berjejalan di dalam Bus Aku duduk di tengah, biarpun masih pagi yang tadinya terasa dingin karena terlalu banyak penumpang yang berjubelan, akhirnya terasa panas juga, apalagi memang Bus yang Aku tumpangi non AC, rasa kantuk dan panas  begitu menyiksa, ternyata penumpangnya tidak semuanya jarak jauh, jadi penumpangnya silih berganti. Awalnya Aku merasa sehat saja, pada saat seorang Ibu tiba-tiba muntah Aku biasa aja, semakin lama si Ibu itu muntahnya terus-terusan, sehingga para penumpang lain ikut-ikutan muntah tidak terkecuali Aku, karena memang baunya samgat luar biasa. Dari muntah yang biasa sampai muntah kuning dan terkuras habis, semua penumpang menampung di plastik kresek warna hitam. Aku sampai lemas.

Terminal Tirtonadi, Solo

Pukul 12:00 siang Bus sampai di kota Solo, masuk di Terminal Tirtonadi,"wah lumayan bisa istirahat dan bersih-bersih'pikirku. Para penumpangpun turun dari Bus sambil nenteng kresek warna hitam yang penuh dengan muntahan, sambil cari-cari tong tempat sampah untuk membuangnya, Setelah itu Aku ke kamar mandi untuk buang air kecil dan bersih-bersih begitupun para penumpang yang lain. Keluar dari kamar mandi terasa segar, dan Aku langsung duduk di warung, mengisi perut yang sudah kosong,setelah makan nasi Aku menikmati Es Teh sambil memandangi penumpang yang sedang sibuk makan, wajah sudah tampak cerah ceria, baru merasa lega tiba-tiba ada pemandangan yang membuat perhatian kami semua tertuju pada seorang gelandangan tua, dengan pakaian yang kotor dan lusuh, ia menghanpiri tong tempat sampah dimana tadi para penumpang membuang plastik kresek warna hitamnya kemudian gelandangan tua itu mengais sampah itu, diambilah sebungkus plastik hitam, tentu saja pemandangan itu jadi menambah kami tegang dan menahan nafas kemudian ia jongkok bersandar di tembok dengan perlahan ia membukanya, lalu ia menyeruputnya, seperti layaknya sebungkus bubur ayam, kontan saja kami yang menonton kejadian itu, huak-huakk, maaf tidak sanggup lagi Aku menceritakanya, barangkali pembaca bisa membayangkan, apa yang terjadi pada kami saat itu.

Video terkait :